pembentukan tim disiplin
Sekolah sebagai suatu institusi menginginkan kondisi lingkungan yang kondusif dalam segala aspek pelaksanaan manajemen pendidikan. Hal ini dapat dicapai jika dalam penanganannya menerapkan kedisiplinan yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketentraman, keteraturan dan ketertiban yang amat dibutuhkan suatu organisasi dalam mencapai tujuan.
Sekolah yang menegakkan disiplin diharapkan akan menjadi sekolah yang berkualitas, karena dengan konsep kedisiplinan segala yang telah kita rumuskan sebagai arah perbaikan sekolah menjadi lebih mudah untuk dicapai. Kedisiplinan dapat menjadi instrument dalam rangka peningkatan mutu sekolah yang waktu ke waktu dituntut untuk selalu menggambarkan grafik yang menanjak.
Salah satu aspek penting di sekolah yang menjadi perhatian adalah bagaimana menciptakan budaya disiplin di kalangan siswa. Selama berada di lingkungan sekolah siswa hendaknya menampakkan nialai-nilai kedisiplinan yang tercermin melalui perilaku siswa yang sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Perhatian sekolah yang begitu besar terhadap kedisiplinan siswa tidak lain tujuannya adalah agar siswa mampu belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik yang bermanfaat baginya beserta lingkungannya, sehingga di lingkungan sekolah secara khusus dapat tercipta kemanan dan lingkungan belajar yang nyaman terutama di kelas. Memikirkan masa depan anak didik kita tidak bisa lepas dari sejauh mana mereka dibiasakan menerapkan kedisiplinan yang akan mengkristal sebagai prinsip hidup.
Dalam pelaksanaannya disiplin dikembangkan melalui 2 bentuk yaitu disiplin preventif dan disiplin korektif. Disiplin preventif yaitu upaya menggerakkan siswa mengikuti dan mematuhi peraturan yang berlaku. Dengan hal ini pula siswa dapat berdisiplin dan mematuhi aturan yang berlaku. Disiplin korektif, adalah upaya mengarahkan siswa untuk tetap mematuhi peraturan. Bagi yang melanggar diberi sanksi untuk memberi pelajaran dan memperbaiki dirinya sehingga memelihara dan mengikuti aturan yang ada. Maka dari sini lahirlah sejumlah poin aturan-aturan yang mengikat siswa dalam bentuk tata tertib disamping itu disertai dengan sanksi atas pelanggaran tata tertib tersebut.
Hal inilah yang lazim diterapkan di sekolah-sekolah dalam rangka membentuk budaya disiplin siswa di lingkungan sekolah. Peraturan/tata tertib dibuat dalam mendidik rasa disiplin yang berperan mempengaruhi, mendorong, mengendalikan, mengubah, membina, dan membentuk perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan. Penanaman nilai disiplin pada diri siswa di sekolah akan mereka bawa di lingkungan sekitarnya yang berdampak pada keefektifan tugas dan pelaksanaan tanggung jawab secara penuh.
Keinginan menjadi sekolah yang diperhitungkan tidak lepas dari sejauh mana penerapan disiplin bagi siswa dalam seluruh aspek pelaksanaan pendidikan. Mereka akan lebih giat belajar dan memiliki motivasi yang tinggi untuk berkembang jika didukung oleh lingkungan yang kondusif melalui disiplin sekolah. Selama ini sekolah dikatakan serius dalam hal pembinaan jika dari sisi komitmen melaksanakan aturan-aturan menjadi hal yang diprioritaskan, asumsi inilah bagi siswa yang menjadi faktor keinginan mereka dalam bekerjasama dengan pihak sekolah untuk bisa lebih berprestasi. Selain itu, image masyarakat terhadap sekolah akan terbangun dari pengamatan langsung mereka terhadap kondisi keseharian siswa yang belajar di sekolah itu, jika para siswa pada umumnya menunjukkan perilaku positif semisal datang tepat waktu, tidak membolos, berpakaian rapi, mengindahkan aturan, serta sekolah yang selalu melakukan pembinaan berkelanjutan dan terarah bagi siswa dan pengelola sekolah dll maka mereka akan sangat senang memilih sekolah tersebut menjadi tempat yang tepat bagi proses pendidikan anaknya. Jelas ini berlaku pula jika yang terjadi adalah kebalikannya yaitu jika sekolah tidak memperhatikan masalah kedisiplinan warga sekolah terutama bagi siswa tentu hal ini menjadi pertimbangan dan membuat orang tua berpikir dua kali menyekolahkan anak mereka di sekolah dengan kondisi yang demikian.
Berdasarkan uraian di atas faktor kedisiplinan memiliki peranan penting dalam peningkatan kualitas sekolah serta perbaikan nilai/moral siswa dengan meminimalisir perilaku negatif siswa dari pelanggaran tingkat ringan sampai dengan pelanggaran tingkat tinggi, seperti : kasus bolos, perkelahian, nyontek, pemalakan, pencurian dan bentuk-bentuk penyimpangan perilaku lainnya. Tentu saja, semua itu membutuhkan upaya pencegahan dan penanggulangganya, dan di sinilah arti penting penegakan disiplin di sekolah.
Agar pelaksanaan disiplin sekolah dapat berjalan efektif maka dibutuhkan kerjasama beberapa orang guru dibantu pihak keamanan yang tergabung dalam sebuah tim yang disebut Tim Disiplin yang bertugas merencanakan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang berkaitan pada peningkatan kedisiplinan siswa. Dengan dibentuknya Tim Disiplin akan lebih memudahkan pengontrolan siswa terhadap perilaku kesehariaannya di sekolah yang bertujuan mengarahkan mereka agar selalu berada pada koridor tata tertib dan mencegah terjadinya pelanggaran serta penyimpangan perilaku dari siswa. Pada sisi yang lain tim ini juga memiliki kewenangan menjatuhkan sanksi bagi siswa yang melanggar aturan. Tim ini secara independen menyusun program-program yang bertujuan mengawal pelaksanaan tata tertib yang telah disepakati bersama. Tim disiplin memiliki peran kursial dalam membentuk pola hidup yang teratur dan menumbuhkan nilai-nilai positif pada pribadi siswa, sehingga akan muncul kesadaran dari dalam diri siswa mengikuti segala ketentuan yang diterapkan sekolah. Peranan ini bisa diwujudkan melalui kerjasama antar anggota tim yang didukung oleh seluruh warga sekolah dan terutama pihak pimpinan yang diharapkan selalu memberikan dorongan dan motivasi dalam mewujudkan kesinambungan program tim.
Maka dengan dibentuknya Tim Disiplin diharapkan dapat menjadi salah satu diantara beberapa solusi yang mungkin demi terciptanya budaya disiplin siswa. Disiplin yang menciptakan keteraturan, dispilin yang meningkatkan prestasi belajar, dan disiplin untuk kemajuan sekolah.
Sekolah yang menegakkan disiplin diharapkan akan menjadi sekolah yang berkualitas, karena dengan konsep kedisiplinan segala yang telah kita rumuskan sebagai arah perbaikan sekolah menjadi lebih mudah untuk dicapai. Kedisiplinan dapat menjadi instrument dalam rangka peningkatan mutu sekolah yang waktu ke waktu dituntut untuk selalu menggambarkan grafik yang menanjak.
Salah satu aspek penting di sekolah yang menjadi perhatian adalah bagaimana menciptakan budaya disiplin di kalangan siswa. Selama berada di lingkungan sekolah siswa hendaknya menampakkan nialai-nilai kedisiplinan yang tercermin melalui perilaku siswa yang sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Perhatian sekolah yang begitu besar terhadap kedisiplinan siswa tidak lain tujuannya adalah agar siswa mampu belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik yang bermanfaat baginya beserta lingkungannya, sehingga di lingkungan sekolah secara khusus dapat tercipta kemanan dan lingkungan belajar yang nyaman terutama di kelas. Memikirkan masa depan anak didik kita tidak bisa lepas dari sejauh mana mereka dibiasakan menerapkan kedisiplinan yang akan mengkristal sebagai prinsip hidup.
Dalam pelaksanaannya disiplin dikembangkan melalui 2 bentuk yaitu disiplin preventif dan disiplin korektif. Disiplin preventif yaitu upaya menggerakkan siswa mengikuti dan mematuhi peraturan yang berlaku. Dengan hal ini pula siswa dapat berdisiplin dan mematuhi aturan yang berlaku. Disiplin korektif, adalah upaya mengarahkan siswa untuk tetap mematuhi peraturan. Bagi yang melanggar diberi sanksi untuk memberi pelajaran dan memperbaiki dirinya sehingga memelihara dan mengikuti aturan yang ada. Maka dari sini lahirlah sejumlah poin aturan-aturan yang mengikat siswa dalam bentuk tata tertib disamping itu disertai dengan sanksi atas pelanggaran tata tertib tersebut.
Hal inilah yang lazim diterapkan di sekolah-sekolah dalam rangka membentuk budaya disiplin siswa di lingkungan sekolah. Peraturan/tata tertib dibuat dalam mendidik rasa disiplin yang berperan mempengaruhi, mendorong, mengendalikan, mengubah, membina, dan membentuk perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan. Penanaman nilai disiplin pada diri siswa di sekolah akan mereka bawa di lingkungan sekitarnya yang berdampak pada keefektifan tugas dan pelaksanaan tanggung jawab secara penuh.
Keinginan menjadi sekolah yang diperhitungkan tidak lepas dari sejauh mana penerapan disiplin bagi siswa dalam seluruh aspek pelaksanaan pendidikan. Mereka akan lebih giat belajar dan memiliki motivasi yang tinggi untuk berkembang jika didukung oleh lingkungan yang kondusif melalui disiplin sekolah. Selama ini sekolah dikatakan serius dalam hal pembinaan jika dari sisi komitmen melaksanakan aturan-aturan menjadi hal yang diprioritaskan, asumsi inilah bagi siswa yang menjadi faktor keinginan mereka dalam bekerjasama dengan pihak sekolah untuk bisa lebih berprestasi. Selain itu, image masyarakat terhadap sekolah akan terbangun dari pengamatan langsung mereka terhadap kondisi keseharian siswa yang belajar di sekolah itu, jika para siswa pada umumnya menunjukkan perilaku positif semisal datang tepat waktu, tidak membolos, berpakaian rapi, mengindahkan aturan, serta sekolah yang selalu melakukan pembinaan berkelanjutan dan terarah bagi siswa dan pengelola sekolah dll maka mereka akan sangat senang memilih sekolah tersebut menjadi tempat yang tepat bagi proses pendidikan anaknya. Jelas ini berlaku pula jika yang terjadi adalah kebalikannya yaitu jika sekolah tidak memperhatikan masalah kedisiplinan warga sekolah terutama bagi siswa tentu hal ini menjadi pertimbangan dan membuat orang tua berpikir dua kali menyekolahkan anak mereka di sekolah dengan kondisi yang demikian.
Berdasarkan uraian di atas faktor kedisiplinan memiliki peranan penting dalam peningkatan kualitas sekolah serta perbaikan nilai/moral siswa dengan meminimalisir perilaku negatif siswa dari pelanggaran tingkat ringan sampai dengan pelanggaran tingkat tinggi, seperti : kasus bolos, perkelahian, nyontek, pemalakan, pencurian dan bentuk-bentuk penyimpangan perilaku lainnya. Tentu saja, semua itu membutuhkan upaya pencegahan dan penanggulangganya, dan di sinilah arti penting penegakan disiplin di sekolah.
Agar pelaksanaan disiplin sekolah dapat berjalan efektif maka dibutuhkan kerjasama beberapa orang guru dibantu pihak keamanan yang tergabung dalam sebuah tim yang disebut Tim Disiplin yang bertugas merencanakan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang berkaitan pada peningkatan kedisiplinan siswa. Dengan dibentuknya Tim Disiplin akan lebih memudahkan pengontrolan siswa terhadap perilaku kesehariaannya di sekolah yang bertujuan mengarahkan mereka agar selalu berada pada koridor tata tertib dan mencegah terjadinya pelanggaran serta penyimpangan perilaku dari siswa. Pada sisi yang lain tim ini juga memiliki kewenangan menjatuhkan sanksi bagi siswa yang melanggar aturan. Tim ini secara independen menyusun program-program yang bertujuan mengawal pelaksanaan tata tertib yang telah disepakati bersama. Tim disiplin memiliki peran kursial dalam membentuk pola hidup yang teratur dan menumbuhkan nilai-nilai positif pada pribadi siswa, sehingga akan muncul kesadaran dari dalam diri siswa mengikuti segala ketentuan yang diterapkan sekolah. Peranan ini bisa diwujudkan melalui kerjasama antar anggota tim yang didukung oleh seluruh warga sekolah dan terutama pihak pimpinan yang diharapkan selalu memberikan dorongan dan motivasi dalam mewujudkan kesinambungan program tim.
Maka dengan dibentuknya Tim Disiplin diharapkan dapat menjadi salah satu diantara beberapa solusi yang mungkin demi terciptanya budaya disiplin siswa. Disiplin yang menciptakan keteraturan, dispilin yang meningkatkan prestasi belajar, dan disiplin untuk kemajuan sekolah.
0 komentar:
Posting Komentar